Pages

Tuesday, May 10, 2016

Ada apa dengan-ku.



Singkat cerita saya  nonton AADC2. udah tau kan ya. AADC 2 adalah part 2 nya dari AADC yang pertama XD.
Motivasi nonton: yaa penasaran aja, dan rehat dari aktivitas Research And Cekripci.
Rangga si puitis tetaplah menjadi Rangga yang sedemikian setelah 14 tahun lamanya.
Film ini telah me-recall dua hal dalam diri saya, kecintaan terhadap puisi dan sastra yang kedua adalah masa lalu saya. Yang kadang tak tau malu mencuri perhatian dan menyita waktu saya.
Hal yang pertama PUISI. Inilah kutipan puisi yang bikin sebagian besar orang Ba-Per (Bawa Perasaan):

Berikut puisi lengkap berjudul Batas, karya Aan Mansyur.


 Semua perihal diciptakan sebagai batas. Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain. Hari ini membatasi besok dan kemarin. Besok batas hari ini dan lusa. Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh tempat di mana pernah ada kita.

Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang dan seorang petualang yang hilang. Seperti penjahat dan kebaikan dihalang uang dan undang-undang.

Seorang ayah membelah anak dari ibunya—dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan. Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari tidur.
Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.