Singkat cerita saya nonton AADC2. udah tau kan ya. AADC 2 adalah part 2 nya dari AADC yang pertama XD.
Motivasi nonton: yaa penasaran aja, dan rehat dari aktivitas Research And Cekripci.
Rangga si puitis tetaplah menjadi Rangga yang sedemikian setelah 14 tahun lamanya.
Film ini telah me-recall dua hal dalam diri saya, kecintaan terhadap puisi dan sastra yang kedua adalah masa lalu saya. Yang kadang tak tau malu mencuri perhatian dan menyita waktu saya.
Hal yang pertama PUISI. Inilah kutipan puisi yang bikin sebagian besar orang Ba-Per (Bawa Perasaan):
Berikut puisi lengkap berjudul Batas, karya Aan Mansyur.
Semua perihal diciptakan sebagai batas. Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain. Hari ini membatasi besok dan kemarin. Besok batas hari ini dan lusa. Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh tempat di mana pernah ada kita.
Bandara dan udara memisahkan New York dan
Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini
dipisah kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang
dan seorang petualang yang hilang. Seperti penjahat dan kebaikan
dihalang uang dan undang-undang.
Seorang ayah membelah anak dari
ibunya—dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding di antara aku dan
ketidakwarasan. Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari
tidur.
Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.