Embun di pagi hari

assalamualaikum.. el
Bagaimana kabarmu sekarang? semoga kamu senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT
El, sudah lama ya.. kita tidak bertemu sama seperti dulu..
Maaf el, aku tak sempat melihatmu disaat terakhir perpisahan kita
yaitu pada saat kamu pergi.. Maaf pula el, aku juga belum sempat meminta maaf atas semua kesalahan ku padamu..
El, begitu besar rinduku pada sahabatku ini.. Aku sungguh bersyukur melihat kehidupan kamu sekarang yang begitu bahagia..
El, sekarang kamu memiliki sahabat - sahabat sejati yang terkadang membuatku iri el..
Bukan iri karena sesuatu kebahagiaan yang kau dapat saat ini, namun iri karena saat ini

aku tidak ada disampingmu menjadi salah satu dari sahabatmu yang luar biasa itu..
El, bagaimana sekolahmu? pasti sangat menyenangkan bukan..
oia, el, kamu juga pasti berprestasi di sekolah barumu itu..
Aku melihat raut senyumanmu.. walaupun mungkin secara tidak langsung,
El meskipun pada saat kamu membaca surat ini kamu sedang bersedih, semoga kamu bisa kembali tersenyum
dan tersenyum mengenang kembali kenangan kita dulu..



El, sejak pertama sekali aku melihatmu.. kau begitu mengagumkan, aku tak menyangka jika kita bisa satu kelas..
masih hangat dalam ingatanku, el.. dengan kedatangan seorang perempuan sholeha yang mengulurkan tangannya untuk berkenlan
dengan ku yaitu kamu El.. Masih sangat terasa ditanganku ini jabat tangan darimu yang begitu hangat..
El, saat menatap matamu.. sungguh pandanganmu begitu teduh dan menenangkan bagi siapapun yang melihatmu..
walaupun aku tahu kau senantiasa menjaga pandanganmu dihadapan para ikhwan itu..
El, aku pun akan selalu ingat dengan embun yang ada dikacamatamu tatkala pagi saat kita masuk ke kelas..
hehhe, maaf ya el, aku tak bermaksud apapun..
aku pun masih ingat saat kita sholat duha bersama, sambil berbincang tentang novel atau al azhar..
Yeah, mesir el.. Al azhar atau tentang pesantren dan masih banyak lagi..

El, maaf ketika masih bersama denganmu.. aku pun menyadari jika aku terkadang tidak mengerti dengan isi hatimu..
aku bukanlah seorang pendengar yang baik, maaf telah mengabaikan perasaanmu.. aku hanya bisa menasihatimu
tanpa merasakan apa yang sebenarnya kau rasakan..
kini el, aku begitu merasakan apa yang kamu rasakan dulu.. beruntung el, kamu menyadarinya lebih dahulu..
sedangkan aku el, aku merasakannya hampir di dua pertiga perjalanan ini..
tak mungkin aku mundur el, bagaimana pun juga aku harus menyelesaikan apa yang aku mulai..
aku mungkin termakan oleh kata - kataku sendiri el, kau pun tahu el, aku melepaskan keyakinanku selama ini
yang aku terus ungkapkan dahulu kepadamu.. el, dulu kau pernh berkata "hey, kau begitu bersemangat sekali"
mungkin saat ini aku tak mendapatkan semangat itu lagi el.. semunya ternyata telah berubah..
Tapi rasanya, aku sudah melupakan hal itu el.. tidak baik bukan? terus terpuruk dalam keadaan seperti itu..
aku akan bangkit el, itu janjiku pada diriku sendiri.. walaupun terkadang keraguan itu muncul kembali..
aku akan berusaha el.. aku akan terus berusaha menemukan jalan ku sendiri.. aku teringat saat dulu kau memndangi jalan raya
karena kau begitu merindukan jalan menuju rumahmu dan saat ini aku akan berusaha menemukan jalan menuju semangatku.. hehhe

el, kau pernah bilang jika kau sering menuliskan namaku di buku dairy mu.. sekarang giliranku yang menulisakan namamu di blogku..
Elfira Diana yang ramah, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung.. hhe

your friend


Althafunnisa
-HFY-